Artikel Baru

Harga Jual Mesin Press Sabut Kelapa - Mesin Press Sabut Kelapa

Harga Jual Mesin Press Sabut Kelapa

harga mesin press sabut kelapa, jual alat press sabut kelapa, jual mesin press sabut kelapa. mesin pemadat cocopeat dan cocofiber. harga jual mesin press sabut kelapa murah.

alat press sabut kelapa

Hasil gambar untuk sabut kelapa press siap kirim
Fungsi mesin press sabut kelapa adalah memudahkan pemadatan sabut kelapa yang telah diurai setelah pengayakan. hasil dari pengepressan sabut kelapa bertujuan untuk meringkas tempat dan efisiensi packing.

SPESIFIKASI MESIN PRESS SABUT KELAPA
Sistem : Hidrolik
• Dimensi Unit Press : 90 x 90 x 300 cm
• Ukuran Ball : 60 x 60 x 60 cm
• Material Rangka : UNP 10 Besi
• Material Pintu : UNP, 8 Plat 8 mm
• Engsel Pintu : 1 inchi
• Silinder Hidrolis : As 2,5 inchi, Panjang 100-110 cm
• Tebal Pengepress : 20 mm Besi
• Alur Tali : UNP 5 / UNP 8
• Bahan Rangka : Siku dan UNP
• Pompa Hidrolis : KPA 65
• Tangki Oli : 40 x40 x60
• Material Tangki Oli : Plat Besi tebal 2 mm
• Maretial rangka tangki oli dan pompa : UNP 10 dan siku 5 x 5
• Transmisi : Pulley Dan V-Belt
• Penggerak : Diesel 24 HP
• Hand Valve
• Preasure Gauge

• Sistem : Hidrolik
• Dimensi Unit Press : 100 x 100 x 300 cm
• Ukuran Ball : 70 x 70 x 70 cm
• Material Rangka : UNP 10 Besi
• Material Pintu : UNP, 8 Plat 8 mm
• Engsel Pintu : 1 inchi
• Silinder Hidrolis : As 2,5 inchi, Panjang 100-110 cm
• Tebal Pengepress : 20 mm Besi
• Alur Tali : UNP 5 / UNP 8
• Bahan Rangka : Siku dan UNP
• Pompa Hidrolis : KPA 65
• Tangki Oli : 40 x40 x60
• Material Tangki Oli : Plat Besi tebal 2 mm
• Maretial rangka tangki oli dan pompa : UNP 10 dan siku 5 x 5
• Transmisi : Pulley Dan V-Belt
• Penggerak : Diesel 30 HP
• Hand Valve
• Preasure Gauge

Sabut merupakan bagian mesokarp (selimut) yang berupa serat-serat kasar kelapa . Sabut biasanya disebut sebagai limbah yang hanya ditumpuk di bawah tegakan tanaman kelapa lalu dibiarkan membusuk atau kering. Pemanfaatannya paling banyak hanyalah untuk kayu bakar. Secara tradisional, masyarakat telah mengolah sabut untuk dijadikan tali dan dianyam menjadi kesed. Padahal sabut masih memiliki nilai ekonomis cukup baik . Sabut kelapa jika diurai akan menghasilkan serat sabut (cocofibre) dan serbuk sabut (cococoir). Namun produk inti dari sabut adalah serat sabut. Dari produk cocofibre akan menghasilan aneka macam derivasi produk yang manfaatnya sangat luar biasa.

Baca Juga : 

Dusun Gunung Kukusan, Hargorejo adalah salah satunya daerah di Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta, yang mempunyai kekuatan sumber daya alam kelapa cukuplah melimpah. Akan tetapi, terbatasnya sdm di lokasi itu jadikan kekuatan kelapa ini belumlah digunakan dengan maksimal. Diantaranya ialah sisi sabut kelapa yang sedikit digunakan serta cuma dibuang demikian saja. 

Fakta itu menggerakkan beberapa mahasiswa Fakultas Tehnik (FT) UGM, yaitu Yofrizal Alfi, Fikri Muhammad , Yulisyah Putri Daulay , Putu Sri Ronita Dewi, serta Verna Ardhi Hafsari memberi tuntunan tehnologi pada masyarakat ditempat untuk memproses sabut kelapa. Mereka memberi tuntunan serta kursus pemrosesan sabut kelapa jadi coco fiber serta membuatnya produk yang berharga ekonomis. Program pendampingan pemrosesan coco fiber ini sukses memperoleh dana hibah dari Dirjen Dikti dan dipresentasikan dalam International Conference on Community Service pada 8-10 April 2016 tempo hari. 

Fikri mengatakan di dusun Gunung Kukusan ada 160 kepala keluarga. Rata-rata tiap-tiap kepala keluarga mempunyai seputar 14-40 pohon kelapa. Berlimpahnya pohon kelapa ini membuatnya menjadi sumber mata pencaharian penting masyarakat ditempat. 

“Sabut kelapa di Gunung Kukusan begitu berlimpah, tetapi produk bekas penjualan buah kelapa ini cuma ditumpuk serta jadi sampah. Belumlah ada yang memakainya selanjutnya jadi suatu yang berharga ekonomis,” kata Fikri, Senin (11/4) di Fakultas Tehnik UGM. 

Lihat keadaan itu ke lima mahasiswa ini berinisiatif menggandeng penduduk Gunung Kukusan untuk manfaatkan serta meningkatkan kekuatan sabut kelapa. Penduduk ditempat juga begitu ketertarikan menyongsong beberapa program yang mereka bangun. 

Program yang sudah digerakkan pada awal Maret 2016 lantas ini ialah memberi kursus pemrosesan kelapa jadi coco fiber menjadi pengisi bantal atau guling, pembuatan sarung bantal atau guling, serta pemasaran produk. Selain memberi kursus, mereka ikut lakukan pendampingan dalam penerapan program. 

“Produk yang dibuat berbentuk bantal serta guling yang kami namai O Coco dengan sarungnya bermotifkan topik Indonesia,”ujarnya. 

Fikri menuturkan untuk memperoleh serabut kelapa yang baik awal mulanya butuh dikerjakan proses perendaman sabut kelapa saat tiga hari. Setelah itu, dikerjakan pembelahan serabut kelapa dengan serbuk halus sabut kelapa waktu proses penghancuran sabut kelapa. Sesudah didapat coco fiber lantas dikasihkan penambahan aroma therapy seperti kayu manis serta cengkeh lalu dikeringkan . 

Dengan pemakaian sampah sabut kelapa ini dipandang dapat tingkatkan nilai ekonomis dari sabut kelapa. Sesudah sampah sabut kelapa di proses jadi bantal atau guling dari coco fiber dapat mempunyai nilai ekonomis. Satu bantal mereka jual mulai Rp30 ribu - Rp40 ribu sama dengan design serta ukuran. 


“Sementara ini untuk pemasaran kita akan kerjakan lewat sosial media serta ikuti beberapa pameran/expo,” terangnya. 

Lewat Program Kreatifitas Mahasiswa Dedikasi Penduduk (PKM M) UGM ini Fikri mengharap dapat tingkatkan produktivitas serta kesejahteraan masyarakat dusun Gunung Kukusan. Diluar itu, dapat juga jadi pusat pemrosesan sampah sabut kelapa jadi coco fiber yang diketahui dengan luas. (Humas UGM/Ika)

kami siap melayani pengiriman mesin ke seluruh Indonesia. daerah tersebut diantara:

Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Subulussalam Binjai Gunungsitoli Medan Padang Sidempuan Pematangsiantar Sibolga Tanjungbalai Tebing Tinggi Bengkulu Jambi Sungaipenuh Dumai Pekanbaru Bukittinggi Padang Padang Panjang Pariaman Payakumbuh Sawahlunto Solok Lubuklinggau Pagar Alam Palembang Prabumulih Bandar Lampung Metro Pangkalpinang Batam Tanjungpinang Jawa Bandung Banjar Batu Bekasi Blitar Bogor Cilegon Cimahi Cirebon Depok Jakarta Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Barat Kediri Madiun Magelang Malang Mojokerto Pasuruan Pekalongan Probolinggo Salatiga Semarang Serang Sukabumi Surabaya Surakarta Tasikmalaya Tangerang Tangerang Selatan Tegal Yogyakarta Kalimantan Pontianak Singkawang Banjarbaru Banjarmasin Palangka Raya Balikpapan Bontang Samarinda Tarakan Nusa Tenggara Denpasar Bima Mataram Kupang Sulawesi Gorontalo Makassar Palopo Parepare Baubau Kendari Palu Bitung Kotamobagu Manado Tomohon Maluku Ambon Tual Ternate Tidore Kepulauan Papua Jayapura Sorong, Bangka Belitung

No comments