Artikel Baru

Jual Mesin Penepung Rumput Laut - Alat Penepung Rumput Laut

JUAL MESIN PENEPUNG RUMPUT LAUT

mesin penepung rumput laut, harga mesin penepung rumput laut, jual mesin penepung rumput laut, alat penepung rumput laut, mesin pembuat tepung rumput laut modern.

Mesin Penepung Rumput Laut
Mesin Penepung Rumput Laut


FUNGSI : MENEPUNGKAN ATAU RUMPUT LAUT KERING UNTUK DIJADIKAN BAHAN DASAR OLAHAN LAIN YANG MENGUNAKAN TEPUNG YANG TERBUAT DARI RUMPUT LAUT.


Alat Penepung Rumput Laut
ALAT PENEPUNG RUMPUT LAUT




·         DIMENSI                                100 X 60 X 120 CM
·         MATERIAL PEMUKUL         : STAINLESS STEEL
·         MATERIAL CORONG           : STAINLESS STEEL
·         MATERIAL RANGKA           : SIKU BESI (MILD STEEL)
·         KAPASITAS                           100 - 150 KG/JAM
·         PENGGERAK                         : DIESEL 24 HP
·         TRANSMISI                           : PULLEY DAN V-BELT
·         DIMENSI                                : 90 X 60 X 120 CM
·         MATERIAL PEMUKUL         : STAINLESS STEEL
·         MATERIAL CORONG           : STAINLESS STEEL
·         MATERIAL RANGKA           : SIKU BESI (MILD STEEL)
·         KAPASITAS                           75 - 100 KG/JAM
·         PENGGERAK                         : DIESEL 12 HP
·         TRANSMISI                            : PULLEY DAN V-BELT

Biasanya rumput laut yang bisa di proses jadi makanan ialah rumput laut kering atau rumput laut fresh. Rumput laut kering yang dibuat petani masih tetap memiliki kandungan garam,warna cukup kecoklatan, serta bau amis. Prasyarat bahan baku rumput laut yang akan di proses jadi makanan ialah berwarna putih, bersih, tidak bau amis. Tahap-tahap perlakuan rumput laut kering atau rumput laut fresh dikerjakan lewat cara seperti berikut :

Penentuan Rumput Laut

Rumput laut yang dipakai menjadi bahan baku olahan diambil dari type Eucheuma cottonii, usia panen pada 45 sampai 60 hari, thalus ukuran besar, serta bebas penyakit. Rumput laut type ini banyak dibudidayakan serta didapati hampir di semua perairan NTT.

Pencucian serta Perendaman

Pencucian ditujukan untuk menghilangkan kotoran yang menempel pada rumput laut, seperti lumpur serta garam, hingga didapat rumput laut yang bersih. Pencucian dikerjakan sesudah panen atau pada rumput laut kering. Sesudah dikeringkan baru dikerjakan perendaman.

Perendaman dikerjakan dengan memakai air tawar sekitar 10 kali berat rumput laut (sampai rumput laut terendam semua di air) di mana tiap-tiap sehari sekali air tawar itu ditukar. Untuk rumput laut kering menambahkan air waktu perendaman jadi 2x lipat butuh dikerjakan sebab berlangsung peningkatan volume karena penyerapan air. Perendaman dikerjakan saat dua atau tiga hari sampai struktur rumput laut lunak, tidak amis serta berwarna putih. Perendaman ke-2 dikerjakan di air kapur sirih 1% . Tidak hanya untuk menghilangkan berbau amis, perendaman ditujukan supaya rumput laut lebih aseptis serta mempunyai struktur yang lebih kenyal. Sesudah satu hari, lalu rumput laut dicuci sampai bersih. Untuk rumput laut fresh perendaman dikerjakan dalam larutan kapur saat 3 hari serta perubahan air dikerjakan sehari-hari. Step selanjudnya ialah pemotongan.

Pemotongan (chopping)

Pemotongan rumput laut dikerjakan dengan memakai pisau dengan ukuran 2-4 cm, setelah itu dikeringkan.

Pengeringan (drying)

Pengeringan dikerjakan dengan menjemur dibawah panas matahari atau memakai mesin / alat pengering. Penjemuran dikerjakan diatas para-para atau diatas tanah yang dikasih alas untuk hindari pencemaran benda asing. Penjemuran rumput laut dikerjakan sampai 2– 3 hari sampai kering atau sampai kandungan air dibawah 20 persen. Pengeringan janganlah dipending sebab bisa mengakibatkan rusaknya rumput laut karena fermentasi. Rumput laut yang dibuat ialah berwarna putih bersih, bebas garam serta tidak bau amis.

Pengemasan serta Penyimpanan

Rumput laut yang telah kering serta bersih dikemas dalam paket yang bersih serta aman (plastik atau karton), serta dikasih cap. Dalam penyimpanan, semestinya rumput laut diletakkan demikian rupa hingga tidak menyentuh langsung lantai atau dinding gudang.

PENGOLAHAN RUMPUT LAUT MENJADI MAKANAN

Rumput laut kering bisa di proses jadi permen jelly, manisan, dodol serta minuman dengan cara serta perlengkapan yang simpel. Arah pemrosesan ialah untuk tingkatkan nilai lebih rumput laut serta diversifikasi olahan rumput laut.

Pembuatan permen jelly dikerjakan dengan mencampurkan gula/glukosa dengan rumput laut yang bisa membuat gel serta menyerap air hingga bisa memengaruhi struktur permen jelly yang dibikin. Sedang manisan dari rumput laut umumnya di proses dengna memakai gula pasir menjadi bahan pemanis. Pemberian gula dalam konsentrasi yang tinggi tidak hanya untuk memberi perasaan manis sebagai pengawet untuk menahan tumbuhnya mikroba. Rumput laut bisa di proses jadi manisan basah serta manisan kering berdasar pada proses pengolahannya. Diluar itu rumput laut bisa di proses jadi dodol rumput laut lewat cara merebus pasta rumput laut dengan gula. Salah satunya produk rumput laut yang sudah popular serta beredar banyak di pasar ialah minuman rumput laut yang dikemas dalam gelas plastik. Minuman itu tidak hanya menyehatkan ikut beri kesegaran terpenting bila diminum dalam kondisi dingin.

Proses Pembuatan Dodol rumput Laut


Perendaman

Rumput laut kering di rendam tadi malam, dicuci serta ditiriskan.

Perebusan Rumput Laut

Rumput laut di rebus di air dengan perbandingan rumput laut : air : gula = 1:1:1. Perebusan dikerjakan sampai rumput laut hancur semua. Untuk menolong proses penghancuran, rumput laut dihancurkan dengan jus.

Pemasakan

Bubur rumput laut dimasukan dalam larutan gula. Pemasakan dodol rumput laut dikerjakan dengan memakai api kecil. Untuk mendapatkan struktur dodol rumput laut yang cukup kenyal ke adonan rumput laut bisa ditambahkan tepung ketan 10 persen dari berat rumput laut.
Pemasakan dikerjakan sampai dodol rumput laut tidak lengket. Setelah itu dodol rumput laut ditambahkan natrium benzoat 0,1 – 0,2% dan pandan atau esens 1%.

Pencetakan

Adonan lalu dituangkan ke cetakan berbentuk baki plastik atau stainless yang lain serta dilewatkan menjendal, setelah itu iris sesuai dengan ukuran yang diharapkan.

Pengeringan

Dodol yang telah iris lalu dikeringkan dibawah cahaya matahari atau alat pengering yang lain.

Pengemasan

Step akhir ialah dikemas dalam plastik supaya lebih menarik.

Alaternatif Rumput Laut menjadi Bahan Baku Biofuel 

Produksi rumput laut global per tahunnya seputar satu juta ton berat kering, yang sejumlah besar di proses untuk produk makanan. Nilai ekonomis rumput laut itu seputar US$ 6 miliarpada tahun 2003yang datang dari budidaya serta tumbuh alami. Produk hidrokoloid dari rumput laut terbagi dalam alginat, supaya, serta karagenan mempunyai nilai ekonomi US$ 585 juta per tahunnya. Peran ekonomis rumput laut menjadi sumber material untuk produksi biofuel bisa diacuhkan, meskipun potensinya menjadi bahan baku biofuel sudah diketahui dalam beberapa dekade. Sekarang ini, Cina adalah negara penyuplai rumput laut paling tinggi dalam dunia hasil dari budidaya serta tumbuh alami, yaitu semasing 72 persen serta 28%. Indonesia sendiri di tahun 2006 memberi kira-kira 0,86% hasil dari tumbuh alami serta 6,04% hasil dari budidaya untuk produksi rumput laut dunia. Keseluruhan produksi rumput laut Indonesia di tahun itu sampai 920.466 ton serta selalu alami penambahan. Menurut data Kementerian Kelautan serta Perikanan di tahun 2009, produksi rumput laut seputar 2,8 kali jumlahnya produksi di tahun 2006 serta adalah komoditas penting akuakultur Indonesia. Beberapa genus penting rumput laut yang mempunyai kekuatan ekonomis di Indonesia (Gambar 1) ialah Euchema menjadi sumber penting karaginan;Gracilaria danGelidium untuk produksi supaya; serta Sargassum untuk produksi alginat. 

Ekstrak rumput laut tidak memiliki kandungan minyak, akan tetapi kaya karbohidrat yang dipakai untuk bahan baku untuk proses fermentasi etanol, butanol, serta proses untuk membuahkan biogas.Kandungan karbohidrat keseluruhan yang ada dalam rumput laut bisa sampai 83%, yang terbagi dalam supaya, karagenan, selulosa, laminarin, manitol, alginat, fukoidan, serta amilum. Kekuatan biomasa rumput laut menjadi bahan baku untuk proses konversi jadi gas metana dilaporkan lebih dari 100 EJ (Exajoule)/tahun atau 3x semakin besar dibanding sumber biomasa yang lainnya. Diluar itu, cost untuk proses produksinya sama juga dengan cost proses konversi gandum jadi gas metana. 


Produksi Biofuel dari Rumput Laut 

Biomasa rumput laut bisa membuahkan biofuel, baik biogas ataupun biofuel cair lewat tahapan-tahapan (Gambar 2). Beberapa tahapan ini selalu di kembangkan sampai sekarang ini supaya bisa sampai efektivitas dalam proses produksi biofuel dari rumput laut serta dibicarakan seperti berikut. 

Penanaman Rumput Laut 

Pada umumnya, rumput laut bisa ditanam dengan vegetatif atau generatif. Untuk menanam dengan vegetatif, potongan kecil dari rumput laut yang disebut bibit ditumbuhkan dalam lingkungan perairan. Meskipun langkah tersebut begitu gampang serta murah, beberapa macam rumput laut seperti Laminaria tidak bisa ditanam lewat cara demikian. Walau sebenarnya, penanamannya dengan cara generatif cukup mahal sebab mesti ditumbuhkan dalam lingkungan yang begitu termonitor. 

Ruang penanaman rumput laut bisa dikerjakan di tiga tempat, yaitu penanaman di terlepas pantai, di dekat pantai, serta di kolam. Penanaman di terlepas pantai sekarang ini sudah dikerjakan oleh beberapa ilmuwan di Jerman dengan cost tinggi sekali. Penanaman di dekat pantai sudah diterapkan di sejumlah negara yaitu Cina, Jepang, serta Indonesia. Di Eropa serta Amerika skema ini dilarang sebab bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan perairan. Penanaman di kolam adalah cara yang efisien, sebab bisa hindari cuaca jelek, penyakit serta predator. Diluar itu, cara ini bisa diintegrasikan dengan spesies akuakultur yang lainnya seperti ikan yang menyiapkan buangan biologis untuk nutrisi rumput laut. Walau mempunyai beberapa kelebihan, cara ini memerlukan cost besar untuk konstruksi kolam serta tehnologi yang diterapkan dalam taraf besar. 

Pemanenan Rumput Laut 

Pemanenan rumput laut dengan manual masih tetap dikerjakan sampai saat ini, terpenting untuk spesies rumput laut yang tumbuh di daerah intertidal. Akan tetapi, sekarang ini peningkatan pemanenan dengan mekanis selalu dikerjakan untuk penuhi keinginan rumput laut yang selalu bertambah. Kecepatan serta efisiensi pemanenan rumput laut adalah salah satunya prasyarat penyediaan bahan baku untuk proses produksi biofuel. 

Penyiapan Bahan BakuBiofuel 

Sesudah proses pemanenan, rumput laut dibikin bersih serta dicuci dengan manualdari kotoran seperti batu, pasir, siput, atau sampah lainnya.Kedatangan kotoran itu bisa mengakibatkan penurunan hasil konversi biofuel dari rumput laut. Sesudah itu, rumput laut dikeringkan agar tidak gampang rusak waktu disimpan serta kurangi volume untuk turunkan cost transpor sebelum proses selanjutnya. Proses setelah itu fermentasi untuk produksi biofuel cair atau proses pemecahan dengan anaerobik untuk membuahkan gas metan atau biogas. 

Biofuel dari Rumput Laut 

a.Rumput Laut jadi Bioetanol 

Bahan baku rumput laut melepas polisakarida yang terdapat di dalamnya lewat proses hidrolisis. Proses ini bisa dikerjakan dengan memakai asam, enzim hidrolisis, ataukombinasi kedua-duanya. Salah satunya studi temukan jika karbohidrat dari rumput laut (Rhodophyta, Chlorophyta, serta Phaeophyta) bisa dihidrolisis dengan efisien jadi monosakarida dengan memberikan H2SO4hingga encer pada suhu tinggi. Studi lainnya ikut temukan jika kerja enzim hidrolisis lebih efisien jika bahan baku alami pretreatment dalam NaCl. 

Sesudah proses hidrolisis, langkah setelah itu fermentasi untuk membuahkan etanol. Mikroorganisme seperti khamir atau bakteri merubah gula dari biomasa rumput laut jadi biofuel cair. Sampai sekarang ini, ada sembilan type mikroorganisme,baik yang disebut strain alami ataupun strain yang sudah alami eksperimen genetik,yang seringkali dipakai untuk proses membuahkan biofuel (Tabel 1). Etanol setelah itu didistilasi serta didehidrasi untuk arah permurnian. 

b.Rumput Laut jadi Biogas (Biometan) 

Konversi rumput laut jadi biofuel berbentuk gas adalah tehnologi yang tambah murah, sebab proses ekstraksi tidak diperlukan. Pada proses ini kombinasi bakteri langsung menghidrolisis serta mengubah karbohidrat, lipid serta protein rumput laut jadi monomer-monomer dengan anaerobik, lalu dirubah jadi biogas lewat proses fermentasi. Biogas ini memiliki kandungan seputar 60% – 70% gas metan serta karbon dioksida seputar 30% – 40%. Gas yang lain seperti nitrogen, oksigen, hidrogen sulfida, serta amoniak mempunyai kandungan tidak lebih dari 1%. Biogas ini setelah itu dimurnikanmelalui proses penyulingansebelum didistribusikan serta digunakan menjadi bahan bakar. 


Rintangan serta Kekuatan Efek Lingkungan Biofuel dari Rumput Laut 

Meskipun rumput laut mempunyai keunggulan untuk jadikan bahan baku biofuel, rintangan serta efek lingkungan adalah resiko yang pantas diperhitungkan. Pertama, proses pemecahan polimer rumput laut jadi monomer-monomer sedikit susah, sebab polimer rumput laut berlainan serta lebih beragam dibanding dengan polimer yang bisa diketemukan pada biomasa dari daratan. Ke-2, aplikasi rumput laut menjadi sumber bahan baku biofuel akan memerlukan penambahan ruang budi daya rumput laut, serta memerlukan perhatian spesial akan efeknya buat lingkungan perairan laut serta pantai. Beberapa efek ini ialah pergantian habitat asli, pergantian hidrologi (seperti sedimentasi serta gerakan air), penipisan nutrisi, penurunanbiodiversitas (penghapusan mangrove serta lamun), penurunan kualitas perairan, serta terganggunya habitat karang. Selain itu, proses ini peluang menguntungkan sebab bisa tingkatkan populasi ikan serta invertebrata di lingkungan budidaya rumput laut. Kesetimbangan pada produksi biofuel dari rumput laut serta efek lingkungan mesti dilihat.

kami siap melayani pengiriman mesin ke seluruh Indonesia. daerah tersebut diantara:

Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Subulussalam Binjai Gunungsitoli Medan Padang Sidempuan Pematangsiantar Sibolga Tanjungbalai Tebing Tinggi Bengkulu Jambi Sungaipenuh Dumai Pekanbaru Bukittinggi Padang Padang Panjang Pariaman Payakumbuh Sawahlunto Solok Lubuklinggau Pagar Alam Palembang Prabumulih Bandar Lampung Metro Pangkalpinang Batam Tanjungpinang Jawa Bandung Banjar Batu Bekasi Blitar Bogor Cilegon Cimahi Cirebon Depok Jakarta Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Barat Kediri Madiun Magelang Malang Mojokerto Pasuruan Pekalongan Probolinggo Salatiga Semarang Serang Sukabumi Surabaya Surakarta Tasikmalaya Tangerang Tangerang Selatan Tegal Yogyakarta Kalimantan Pontianak Singkawang Banjarbaru Banjarmasin Palangka Raya Balikpapan Bontang Samarinda Tarakan Nusa Tenggara Denpasar Bima Mataram Kupang Sulawesi Gorontalo Makassar Palopo Parepare Baubau Kendari Palu Bitung Kotamobagu Manado Tomohon Maluku Ambon Tual Ternate Tidore Kepulauan Papua Jayapura Sorong, Bangka Belitung

No comments