Artikel Baru

Jual Mesin Pemecah Buah dan Biji Kakao

Jual Mesin Pemecah Buah dan Biji Kakao

mesin pembuat coklat batangan, harga mesin pemecah buah kakao, mesin pemecah buah kakao, mesin pengupas buah kakao, harga mesin pemecah buah kakao, cara kerja mesin pemecah buah kakao, mesin pemecah buah dan pemisah biji kakao, mesin pembuat bubuk coklat, cara kerja mesin pemecah buah kakao, harga mesin pengering biji kakao, daftar harga mesin pengolah kakao, mesin penghalus coklat, harga mesin penggiling coklat, daftar harga mesin pengolah kakao, alat pembuatan coklat, harga mesin pengupas kakao, mesin press kakao, pemecahan buah kakao, alat pengering biji kakao, mesin penghalus coklat, mesin pemisah lemak kakao, alat pengering kakao sederhana, home industri coklat, mesin pembuat meses.

Mesin Pemecah Buah dan Biji Kakao
Mesin Pemecah Buah dan Biji Kakao



FUNGSI : MENGUPAS / MEMECAH BUAH KAKAO SEKALIGUS MEMISAHKAN BIJI KAKAO SEHINGGA MUDAH UNTUK PORSES TINGKAT LANJUT DARI PENGOLAHAN BIJI KAKAO




alat Mesin Pemecah Buah dan Biji Kakao
ALAT PEMECAH BUAH DAN BIJI KAKAO



SPESIFIKASI MESIN

DIMENSI                      : 200 X 70 X 130 CM
MATERIAL CORONG : PLAT BESI
MATERIAL COVER     : PLAT BESI
MATERIAL PENGUPAS BUAH : BESI
MATERIAL PEMISAH BIJI : STAINLESS STEEL
MATERIAL RANGKA : SIKU  BESI DAN UNP BESI
SISTEM PEMISAH BIJI : ROTARI
PENGGERAK : DINAMO 1HP / ENGINE BENSIN 5,5 HP
TRANSMISI : GEAR BOX, PULLEY DAN V-BELT
KAPASITAS : 300-400 KG/JAM 
DIMENSI : 300 X 80 X 150 CM
MATERIAL CORONG : PLAT BESI
MATERIAL COVER : PLAT BESI
MATERIAL PENGUPAS BUAH : BESI
MATERIAL PEMISAH BIJI : STAINLESS STEEL
MATERIAL RANGKA : SIKU  BESI DAN UNP BESI
SISTEM PEMISAH BIJI : ROTARI
PENGGERAK : DINAMO 1, 5 HP / ENGINE BENSIN 5,5 HP
TRANSMISI : GEAR BOX, PULLEY DAN V-BELT
KAPASITAS : 500-750 KG/JAM 
DIMENSI : 350 X 90 X 160 CM
MATERIAL CORONG : PLAT BESI
MATERIAL COVER : PLAT BESI
MATERIAL PENGUPAS BUAH : BESI
MATERIAL PEMISAH BIJI : STAINLESS STEEL
MATERIAL RANGKA : SIKU  BESI DAN UNP BESI
SISTEM PEMISAH BIJI : ROTARI
PENGGERAK : DINAMO HP / ENGINE BENSIN 5,5 HP
TRANSMISI : GEAR BOX, PULLEY DAN V-BELT
KAPASITAS : 800-1000 KG/JAM 

_________________________________________________________________________________

Proses Panjang Pengolahan Biji Kopi Menjadi Coklat Siap Konsumsi

Pemanenan dan Pengupasan

Tanaman kakao tumbuh baik di dataran rendah yang agak basah pada daerah tropis seperti dataran rendah di Amerika Tengah dan Amerika Selatan, Afrika Barat, dan Asia Tenggara. Buah kakao dipanen dari tanamannya, menggunakan tangan untuk ketinggian yang terjangkau, atau menggunakan tongkat pengait bila buah berada pada posisi yang terlalu tinggi. Pemetikan harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak cabang-cabang pohon tempat buah menempel. Buah kakao kemudian dikumpulkan dalam keranjang dan dibawa ke tempat pengolahan. Di tempat pengolahan buah kakao dipecahkan bijinya dipisahkan dari kulitnya, baik secara manual maupun menggunakan mesin pengolahan.


Fermentasi

Biji kakao yang telah dipisahkan kemudian dibersihkan dari lendir yang berlebihan. Pembersihan lendir yang berlebihan ini penting untuk dilakukan sebab akan menyebabkan biji terasa asam setelah difermentasikan. Pembersihan dapat dilakukan menggunakan mesin pembersih, yang memisahkan lendir berlebihan dan membuangnya, baik menggunakan air ataupun tidak.
Biji kakao basah yang telah dikurangi lendirnya kemudian difermentasikan. Secara tradisional, biji kakao basah ditempatkan di atas hamparan daun pisang, kemudian kembali ditutupi oleh lembaran-lembaran daun pisang sehingga tertutup rapat. Maksud dari penutupan dengan daun pisang adalah untuk mencegah panas yang keluar dari biji kakao basah tidak keluar. Panas yang tertahan dalam tumpukan biji kakao akan mempercepat proses fermentasi, dsiamping juga melindungi tumpukan biji kakao dari kontaminsasi kotoran dan serangga. Setelah fermentasi selesai, selaput lendir yang menempel pada biji akan mudah lepas karena ikatannya sudah lemah akibat penguraian oleh enzim selama proses fermentasi. Selain itu, dan ini lebih penting, biji kakao mengalami perubahan kimia sehingga mutunya meningkat. Warna bagian dalam biji yang semula berwarna ungu berubah menjadi coklat, sedangkan aroma berubah dari asam menjadi aroma khas coklat. Biji kakao kemudian dicuci untuk mendapatkan biji kakao basah yang sudah bebas dari lendir dan bermutu lebih tinggi.


Pengeringan

Setelah biji kakao bersih dan beraroma khas coklat didapatkan, harus segera dikeringkan. Pengeringan segera penting untuk dilakukan untuk menghentikan proses fermentasi. Bila proses fermentasi terus berlangsung, maka yang terjadi adalah penurunan mutu biji kakao. Pengeringan secara tradisional biasanya melalui penjemuran di bawah sinar matahari yang memerlukan waktu beberapa hari hingga satu minggu. Untuk meningkatkan kebersihan dan menghemat waktu, pengeringan juga dapat dilakukan menggunakan alat pengering berbagai tipe yang telah banyak dikembangkan. Cara kombinasi juga sangat baik untuk diterapkan karena masing-masing metoda mempunya kelebihan dan kekurangan. Pengeringan dilakukan hingga biji kakao mencapai kadar air yang aman untuk disimpan, kemudian dimasukkan ke dalam karung-karung kemasan untuk disimpan atau dikirim ke pabrik produsen makanan atau minuman yang membutuhkan, atau ke negara tujuan ekspor.


Pengolahan Biji Kakao

Di pabrik pengolahan makanan dan minuman yang menggunkan biji coklat sebagai salah satu bahan produk yang akan dibuat, biji kakao kering akan mengalami proses pengolahan kembali. Pengolahan di tingkat ini seringkali disebut proses refinasi kakao menjadi bubuk coklat selanjutnya menjadi bahan berbagai produk makanan dan minuman. Secara umum proses produksi bubuk coklat hampir sama di mana pun, hanya ada perbedaan kecil yang disebabkan oleh perbedaan sifat-sifat biji kakao yang diproses karena berasal dari spesies yang berbeda. Tetapi, umumnya pabrik pengolahan biji kakao menggunakan mesin yang sama untuk mengolah biji kakao menjadi cocoa butter dan cocoa powder. Secara umum , proses pengolahan biji kakao menjadi cocoa butter dan cocoa powder.

Penyangraian

Hal pertama yang dilakukan terhadap biji kakao kering yang masuk ke pabrik adalah penyangraian. Penyangraian akan menimbulkan warna, rasa dan aroma yang diinginkan seperti yang dapat kita temui pada produk coklat berkualitas baik. Kulit luar dari biji yang telah disangrai akan kering, pecah-pecah, dan lepas dari biji. Untuk membersihkan kulit ari yang telah lepas tadi, dilakukan proses winnowing. Setelah proses penyangraian ini biji kakao matang dan bebas dari kulit ari ini disebut nib.

Penggilingan Nib

Nib kemudian digiling hingga hancur. Karena mengandung lemak yang tinggi dan telah mengalami penyangraian, dan selama penggilingan juga timbul panas akibat gesekan, nib yang digiling akan berubah menjadi cairan atau adonan kental. Adonan kental dikenal dengan nama coklat murni atau massa coklat. Seringkali, untuk kakao dengan kandungan lemak yang tinggi, nib dipres terlebih dahulu untuk mengeluarkan sebagian lemaknya yang kemudian disebut butter, baru digiling.
Massa kokoa hasil penggilingan kemudian dicampur kembali dengan butter sambil bahan-bahan lain seperti gula dan susu, atau sesuai dengan formula produk yang akan dibuat.

Pencampuran dan Pencetakan

Setelah pencampuran dengan bahan-bahan tambahan tergantung pada produk yang akan dibuat, adonan kemudian diaduk terus untuk menghasilkan campuran yang homogen. Berbagai jenis coklat manis dpat dibentuk melalui penerapan formula yang berbeda, untuk menghasilkan produk akhir dengan citarasa yang unik dan bervariasi. Beberapa formula untuk beberapa produk coklat yang umumnya dihasilkan dalam pengolahan coklat adalah sebagai berikut:

  • Coklat susu, menggunakan bahan campuran tepung kakao, butter, gula, susu cair atau susu bubuk, lesitin, dan vanili.
  • Coklat putih, menggunakan bahan campuran cairan kakao, butter, gula, susu cair atau susu bubuk, lesitin, dan vanili.
  • Coklat gelap plain, menggunakan bahan campuran tepung kakao, cairan kakao, butter, gula, lesitin, dan vanili.

Jenis - Jenis Kakao


Setelah proses pencampuran menghasilkan campuran yang homogen, pencetakan adalah proses akhir untuk menghasilkan produk makanan coklat. Untuk mempercepat membekunya cetakan, biasanya cetakan ditempatkan di ruang pendingin. Kemudian cetakan yang telah membeku dilepaskan dan coklat yang dihasilkan dikemas dan didistribusikan untuk dipasarkan.
Kakao merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia, karena kakao termasuk salah satu dari tiga komoditas dari sektor perkebunan yang memberikan sumbangan devisa yang sangat tinggi yaitu dengan nilai sebesar US $ 701 juta. Kualitas kakao Indonesia tidak kalah dari beberapa Negara produsen kakao seperti dari Ghana. Jika kakao Indonesia diproses secara fermentasi maka rasa dan aromanya tidak kalah dengan kakao yang berasal dari Ghana. Kakao Indonesia memiliki keunggulan yaitu tidak mudah meleleh sehingga dapat digunakan untuk proses blending.
Ada tiga jenis kakao yaitu, jenis pertama adalah jenis criollo. Jenis ini merupakan tanaman kakao yang menghasilkan biji cokelat yang mutunya sangat baik dan dikenal dengan cokelat mulia, ciri cirinya adalah buahnya berwarna merah atau hijau, kulit buahnya tipis berbintil-bintil kasar dan lunak. Biji buahya berbentuk bulat telur beruuran besar dengan kotiledon berwarna putih pada waktu basah. Jumlah jenis ini ada sekitar ± 7% dan dihasilkan di Indonesia, ekuador, Venezuela, jamaika, dan Sri lanka.
Jenis kedua adalah jenis forestero, jenis ini merupakan jenis tanaman kakao yang memiliki mutu sedang atau bulk kokoa. Ciri ciri jenis ini adalah buahnya berwarna hijau, kulitnya tebal, biji buahnya tipis atau gepeng dan kotiledonnya berwarna ungu pada waktu basah. Jumlah jenis forestero adalah ± 93% dari produksi kakao dunia merupakan jenis bulk yang dihasilkan di afrika barat, brasil dan dominika.
Jenis yang ketiga adalah jenis trinatario,jenis ini merupakan hybrida dari jenis criollo dengan jenis forestero secara alami, sehingga jenis ini sangat heterogen, kakao trinatario menghasilkan biji yang termasuk fine flavour cocoa ada yang termasuk bulk cocoa. Buahnya berwarna hijau atau merah dan bentuknya bermacam-macam, biji buahnya juga bermacam-macam dengan kotiledon berwarna ungu muda sampai ungu tua pada waktu basah.

No comments