Artikel Baru

Mesin Pengupas Biji Kopi Kering - Alat Huller Kulit Kopi Kering

Mesin Pengupas Biji Kopi Kering - Mesin Pulper Kopi Kering

Alat Pengupas Biji Kopi Kering Terbaru 2019, Jual Mesin Pengupas Biji Kopi Kering,  Mesin Huller Kopi ( Pengupas Kulit Kopi Kering ), Harga Mesin Pengupas Kopi, Mesin Kupas Kulit Kopi, Harga Mesin Pengupas Kopi Kering,  Alat Huller Kulit Kopi Kering.

Mesin Pengupas Biji Kopi Kering

Mesin pengupas kopi kering merupakan alat pengupas kopi yang digunakan untuk mengupas kopi yang telah dikeringkan berseta kulit luarnya. biji kopi akan terpisah dari daging kering kopi dengan sedirinya.


Spesifikasi Mesin Pengupas Biji Kopi Kering

Pemprosesan kulit ari kopi kering bisa langsung dilakukan dengan mesin dari ARENA MESIN, berikut spesifikasi mesinnya :



Tipe                             AT-100
Dimensi                       700 x 500 x 800 cm
Material Body             : Mild Steel
Material Rangka         : Siku
Pengerak                     : Engine Bensin 5,5 HP
Transmisi                     : Pulley dan V-Belt
Kapasitas                     100-15 kg/jam

Tipe                             : AT-500
Dimensi                       : 900 x 500 x 100 cm
Material Body             : Mild Steel
Material Rangka          : Besi profil kotak, Siku

Pengerak                     : Diesel 8 HP

Transmisi                     : Pulley dan V-Belt
Kapasitas                     : 400 - 500  kg/jam 

Video Mesin Pengupas Biji Kopi Kering

Cara Kerja Mesin Pengupas Biji Kopi Kering

  • Pertama, nyalakan pengerak mesin engine Bensin/Diesel, lalu nyalakan juga blower peniup.
  • Kedua, Masukan biji kopi yang sudah dikeringkan ke dalam corong mesin dibagian atas.
  • Ketiga, biji kopi akan terkelupas sendirinya dari kulit arinya dan kotoran kulit kering akan terbuang ke belakang karena terdorong blower.
  • Keempat, siapkan wadah untuk biji kopi yang sudah dibersihkan yang akan keluar dari corong bawah mesin.

Info Pemesanan Mesin Pengupas Biji Kopi Kering

___________________________________________________________________
Pengupasan merupakan operasi pra proses yang bertujuan untuk memisahkan kulit dari bahan. Pengupasan ditujukukan untuk memisahkan bagian yang dapat dimakan dari kulitnya dan bagian yang harus dibuang. Pengupasan ada tiga macam cara yaitu cara mekanis, cara khemis dan cara uap bertekanan.
Peeling merupakan proses pengupasan kulit, baik buah ataupun sayuran, agar didapat dagingbuah yang dapat langsung diproses atau dikonsumsi. Peeling diperlukan untuk memisahkan kulitbuah yang tidak diperlukan dalam proses produksi. Pembuangan kulit harus dilakukan dengancermat agar daging buah tidak ikut terbuang karena hal tersebut akan mengakibatkanberkurangnya rendemen yang dihasilkan.

Tujuan pengupasan ialah membuang bagian-bagianyang tidak dapat dimakan dan tidak diinginkan, seperti kulit, tangkai, bagian-bagian yang cacatatau busuk, dll. 
Ketika buah mulai matang, umumnya dipetik dengan tangan dan dibutuhkan ketelatenan petani dalam memilih buah yang benar-benar matang. Selain pemetikan secara selektif, metode lain yaitu petani memetik seluruh buah pada satu cabang, baik buah yang matang maupun tidak, untuk kemudian diseleksi di tempat pengolahan. Di fasilitas pengolahan kopi, buah kopi melalui proses pemisahan daging buah dari bijinya, lalu direndam dalam air selama dua hari untuk melarutkan sisa daging buah dan pulp yang mungkin masih menempel pada biji. Selain menggunakan metode perendaman, biji kopi juga dapat dijemur di bawah sinar matahari hingga kering untuk 
Protein terdapat dalam biji kopi kering dengan kadar antara 8 sampai 12 persen. Sebagian besar protein ini terdegradasi menjadi asam amino bebas selama pematangan di pohon dan proses penggaringan. Keasaman, temperatur, dan kadar oksigen tinggi dapat menyebabkan protein dalam biji kopi terdegradasi menjadi peptida dan asam amino. Biji kopi segar yang telah matang mengandung setidaknya 4 miligram asam amino per gram biji kopi untuk kopi robusta, dan 4.5 miligram per gram biji kopi untuk kopi arabika. Pada kopi arabika maupun robusta, alanin adalah asam amino terbanyak dengan kadar 1.2 mg/gram biji kopi arabika dan 0.8 mg/gram biji kopi robusta, diikuti asparagin dengan kadar 0.66 mg/gram biji kopi arabika dan 0.36 mg/gram per biji kopi robusta. Asam amino yang bersifat hidrofobik seperti isoleusin, leusin, valin, tirosin, dan fenilalanin menyebabkan rasa yang tidak mantap pada kopi. Meski demikian, sebagian besar asam amino bebas tidak terdapat pada kopi yang digaringkan karena telah terdegradasi melalui proses Maillard, dan produk dari asam amino hidrofobik tersebut seperti diketopiperazin merupakan kontributor utama rasa pahit pada kopi

Cara Menyeduh Kopi Menghasilkan Rasa Unik 

Nah, beberapa cara penyeduhan ini bakal memberi hasil yang berbeda:

1. Kopi Tubruk


Cara membuat kopi tubruk adalah mencampur bubuk kopi dengan air panas.
Karena bubuk kopi bakal terendam air panas cukup lama, maka ekstraksi yang terjadi lebih banyak sehingga kopi cenderung jadi tebal dan pahit.
Untuk menguranginya, bubuk kopi sebaiknya digiling kasar dan air yang digunakan tidak terlalu panas, bisa antara 90-96 derajat Celsius. Ini memberi kopi waktu lebih lama untuk terekstraksi. 
Kopi yang diseduh dengan cara ini memiliki kecenderungan berbody tebal dengan flavor kuat

2. French press


French press adalah alat untuk memisahkan kopi dari ampasnya.
Caranya hampir seperti membuat kopi tubruk, hanya saja ampas kopi kemudian ditekan ke bawah wadah, lalu kopinya dituangkan ke gelas. 
Umumnya bubuk kopi digiling kasar karena waktu brewing yang digunakan 4 menit sebelum kopi dituangkan ke gelas. Ini mebuat kopi perlahan terekstraksi.
Metode ini juga akan menghasilkan kopi full body dengan rasa yang lebih kuat, sedikit lebih ringan dari kopi tubruk.

3. Pour over dengan flat bottom


Ini adalah cara menyeduh menggunakan wadah dan saringan berbentuk kerucut dengan dasar rata.
Saringan yang dipakai adalah kertas tipis, dan bubuk kopi yang digunakan digiling dalam ukuran medium atau sedang. 
Air panas bersuhu 90-96 derajat Celsius dituangkan menggunakan cerek bermulut kecil secara merata dan dengan gerakan memutar seperti mengaduk kopi, dalam waktu 2 hingga 2,5 menit.
"Ini gerakan seperti mengaduk agar ekstraksinya rata," ujar Mirza saat memperagakan cara penyeduhan tersebut.
Cara ini memungkinkan kopi mengeluarkan flavor yang dimilikinya, serta akan terasa lebih ringan bodynya, dan aftertaste yang clean.


4. Pour over dengan chemex


Cara ini mirip metode di atas, namun bejana dan saringan yang digunakan berbeda.
Ujung Chemex berbentuk kerucut dengan dasar lancip dan saringannya lebih tebal. 
Saringan yang tebal ini menahan minyak dalam kopi, sehingga rasa kopi menjadi lebih ringan dan halus.
Karenanya, kita juga bakal lebih bisa merasakan flavor yang ada dalam kopi tersebut, dengan finishing yang clean.
Selain empat cara di atas, masih ada berbagai metode lain yang bisa digunakan.
Masing-masing akan menghasilkan rasa kopi yang berbeda.
Namun untuk mendapatkan rasa sesuai keinginan, ada banyak faktor yang mempengaruhi selain cara menyeduh, seperti jenis kopi, air yang digunakan, takaran dan lainnya.
Hal-hal mengenai kopi, dari cara menyeduh, mengenali aroma dan rasa, sampai seni membuat latte itulah yang dijelaskan dalam Starbucks Masterclass Indonesia. (Kompas.com/ Wisnubrata)

Baca Juga : Mesin Pemecah Kemiri

Manfaat Ampas Kopi

Selain untuk menghilangkan bau tak sedap, ampas kopi juga dapat dimanfaatkan untuk hal-hal berikut ini:

Penyubur


Asam yang ada dalam kopi dapat menyuburkan tanaman dengan cara menempatkan bubuk kopi di tanah setiap satu bulan sekali.

Penghilang Goresan


Ampas kopi bisa mengilapkan dan menghilangkan goresan pada furnitur berbahan kayu. Dengan menggunakan sisa ampas kopi, gunakan cutton bud, lalu bubuhkan bubuk kopi bekas pada bagian furnitur yang tergores dan diamkan selama sepuluh menit. Kemudian, bersihkan dengan kain bersih.

Pengusir Serangga


Menaburkan sedikit bubuk kopi dapat mengusir semut dan serangga yang terdapat di taman rumah. Penghilang Noda Kopi giling yang bertekstur kasar bisa dimanfaatkan untuk membersihkan permukaan pada meja dapur. Namun penggunaannya harus hati-hati pada permukaan meja dapur yang mudah tergores.

Sarana Kecantikan


Selain pemanfaatan rumah tangga, sisa bubuk kopi juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana kecantikan. Dilansir TribunWow.com dari grid.id, ampas kopi dapat digunakan untuk menghilangkan sel kulit mati. Tekstur ampas kopi yang kasar bisa dijadikan bahan alami untuk mengangkat sel kulit mati. Agar mendapat hasil yang lebih memuaskan, ampas kopi bisa dicampur dengan minyak zaitun kemudian balurkan ke tubuh seperti pada pemakaian scrub. (TribunWow.com/Qurrota Ayun)

Cara pengolahan kopi dengan proses kering biasanya dilakukan pada kopi jenis robusta. Hal ini dikarenakan pertimbangan harga kopi robusta lebih rendah jiga dibandingkan dengan harga jual kopi arabika. Proses kering ini tidak banyak membutuhkan alat dan tidak membutuhkan banyak tenaga kerja, sehingga pada pelaksanaannya bisa menekan biaya produksi.

Cara Pengolahan Kopi dengan Proses Kering

Adapun tahapan pengolahan kopi dengan proses kering adalah sebagai berikut :

Sortasi Buah kopi

Langkah pertama tidak jauh dengan proses pengolahan basah, kopi yang sudah dipanen terlebih dahulu harus dilakukan sortasi dari buah yang busuk, terkena hama. Juga harus disortasi berdasarkan warna buah kopi.

Pengeringan Buah Kopi

Langkah berikutnya adalah proses pengeringan. Pengeringan dilakukan di atas lantai pengeringan secara merata. Ketebalan tumpukan kopi yang di jemur jangan lebih dari ketebalan 4 cm. Pada proses penjemuran ini harus dilakukan pembalikan biji kopi minimal sehari sebanyak dua kali. Proses pengeringan biji kopi biasanya memakan waktu kurang lebih selama dua minggu. Dan akan menghasilkan biji kopi kering dengan kadar air sekitar 15 persen. Jika kadar air masih kurang, maka harus dilakukan penjemuran lanjutan hingga kadar air sesuai yang diinginkan.

Pengupasan Kulit buah dan kulit tanduk

Apabila buah kopi sudah kering, maka buah kopi tersebut sudah siap dikupas kulitnya, baik kulit luar maupun kulit tanduknya.nPada proses pengeringan sebelumnya, usahakan kadar air buah kopi sekitar 15 persen, karena apabila melebihi, atau terlalu kering, ini akan menyulitkan pada proses pengupasan.
Proses pengupasan bisa dilakukan dengan dua cara. Ditumbuk dan dengan menggunakan mesin huller. Namun apabila ditumbuk, ini memiliki kekurangan kemungkinan besar biji kopi pecah pecah. Sehingga sangat disarankan untuk menggunakan mesin huller.

Sortasi dan Pengeringan Biji Kopi

Langkah terakhir adalah melakukan sortasi kembali. Sortasi dilakukan dengan memisahkan biji pecah, biji yang kurang bersih dan dari kotoran-kotoran lainnya yang mengganggu. Biji kopi yang begus dan bisa tahan lama adalah biji kopi yang memiliki kadar air sekitar 12 persen. Maka dari itu, apabila biji kopi belum mencapai kadar air 12 persen maka harus dilakukan penjemuran lanjutan. Hingga kadar airnya mencapai 12 persen. Pengeringan lanjutan ini bisa dibantu dengan menggunakan mesin pengering. Kadar air 12 persen pada biji kopi adalah kadar air yang ideal. Dengan kadar air yang ideal maka biji kopi akan dapat bertahan lama tanpa berubah rasanya. Kemudian akan terhindar juga dari serangan jamur.

Itulah langkah demi langkah cara pengolahan kopi dengan proses kering. Pengolahan dengan cara kering ini tidak terlalu sulit, sehingg pada prosesnya juga bisa mengurangi biaya produksi

Metode Kering

Didalam Metode kering ini, proses pengeringan rata-rata membutuhkan waktu sekitar 3-4 minggu dan kopi mesti sering-sering di putar sehingga seluruh bagian buah kopi benar-benar menjadi kering. Pada metode kering, biji kopi dijemur tanpa terlebih dahulu dihilangkan lendir buah kopi. Metode kering bisa sama sekali tidak melibatkan air sedikitpun.

Terdapat dua pilihan dalam metode kering :

Honey Process

Setelah panen, buah kopi dikupas tanpa melibatkan air. Pengupasan ini akan menghasilkan biji kopi yang masih berlendir. Biji kopi berlendir ini kemudian dijemur. Diharapkan rasa manis yang ada di lendir akan meresap ke dalam biji kopi, seiring proses pengeringan.

Natural Process

Dalam proses ini, sesaat setelah panen biji kopi langsung dijemur. Tanpa dikupas, buah kopi dijemur beserta kulitnya. Yang diharapkan dari proses kering adalah kompleksitas rasa. Tidak hanya asam atau pahit, rasa kopi bisa lebih variatif. Proses natural memiliki biji kopi dengan variasi rasa buah-buahan (fruity). Setelah kering, dapat diperhatikan bahwa kulit dan buah kopi yang sudah kering menempel pada kulit tanduk kopi dan proses selanjutnya adalah untuk memecah kulit tanduk kopi, hal ini dapat dilakukan secara manual (ditumbuk) atau pun menggunakan hulling machine yang lebih umumnya dikenal sebagai mesin selep. Hasil yang diperoleh setelah proses ini adalah kopi hijau (green bean) yang siap untuk diperdagangkan (pada umumnya kopi disimpan dulu selama beberapa waktu agar rasa kopi lebih stabil / aging process).

Metode Kering  memiliki beberapa resiko dri banding Metode Bsaha, karena terkadang apabila buah kopi menjadi terlalu kering karena terlalu lama dijemur menyebabkan biji kopi mudah pecah dan retak ketika di masukkan kedalam hulling machine atau pun pada waktu transportasi. Sehingga Metode Basah relatif aman dilakukan oleh kebanyakan petani, dibanding proses kering yang memiliki resiko gagal rasa.

Profil Rasa Umumnya: Kopi hasil Metode Basa, umumnya memiliki karakter yang lebih bersih, light, sedikit berasa buah, body cenderung ringan dan lembut dengan tingkat keasaman (acidity) lebih banyak.

Profil Rasa Umumnya: Kopi hasil Metode Kering, Proses natural ini dianggap mampu memberi notes ala buah-buahan pada kopi, dengan hints umum seperti blueberry, strawberry atau buah-buahan tropis. Kopi pun cenderung memiliki keasaman (acidity) rendah, rasa-rasa yang eksotis dan body yang lebih banyak.

kami siap melayani pengiriman mesin ke seluruh Indonesia. daerah tersebut diantara:

Banda Aceh Langsa Lhokseumawe Sabang Subulussalam Binjai Gunungsitoli Medan Padang Sidempuan Pematangsiantar Sibolga Tanjungbalai Tebing Tinggi Bengkulu Jambi Sungaipenuh Dumai Pekanbaru Bukittinggi Padang Padang Panjang Pariaman Payakumbuh Sawahlunto Solok Lubuklinggau Pagar Alam Palembang Prabumulih Bandar Lampung Metro Pangkalpinang Batam Tanjungpinang Jawa Bandung Banjar Batu Bekasi Blitar Bogor Cilegon Cimahi Cirebon Depok Jakarta Jakarta Utara Jakarta Timur Jakarta Pusat Jakarta Selatan Jakarta Barat Kediri Madiun Magelang Malang Mojokerto Pasuruan Pekalongan Probolinggo Salatiga Semarang Serang Sukabumi Surabaya Surakarta Tasikmalaya Tangerang Tangerang Selatan Tegal Yogyakarta Kalimantan Pontianak Singkawang Banjarbaru Banjarmasin Palangka Raya Balikpapan Bontang Samarinda Tarakan Nusa Tenggara Denpasar Bima Mataram Kupang Sulawesi Gorontalo Makassar Palopo Parepare Baubau Kendari Palu Bitung Kotamobagu Manado Tomohon Maluku Ambon Tual Ternate Tidore Kepulauan Papua Jayapura Sorong, Bangka Belitung

No comments